BRUXISM
Bruxism merupakan kebiasaan buruk , yaitu menggesek - gesekkan gigi rahang atas dengan gigi
rahang bawah ataupun mengatupkan kedua rahang kuat kuat. Biasanya kebiasaan ini
dilakukan secara tidak sadar ketika anda berada dalam situasi yang membuat anda
merasa stress atau cemas , dan bahkan bisa juga anda lakukan secara tidak sadar
saat waktu tidur.
Kebiasaan
bruxism membuat email gigi menipis sehingga membuat gigi menjadi sensitif
Ketika makan dan minum . Selain berpengaruh
ke gigi , bruxism juga bisa menimbulkan gangguan pada sendi rahang , sakit
kepala ketika bangun tidur , dan rasa sakit pada daerah wajah yang tidak jelas
penyebabnya .
Setelah Dokter Gigi mendapatkan diagnosa yang tepat, biasanya Dokter Gigi akan memberikan terapi tunggal atau kombinasi untuk sleep bruxism (tergantung hasil pemeriksaan yang didapatkan), antara lain:
1. Pembuatan occlusal splint atau night guard.
Yaitu sebuah alat pelindung untuk gigi-geligi pada rahang atas dan bawah, yang dibuat di laboratorium sesuai dengan ukuran gigi-geligi pasien. Bahan yang biasa digunakan adalah akrilik, co-polyester, atau polyurethane.
2. Pemberian instruksi untuk mengurangi kebiasaan buruk anda.
Jika anda memiliki kebiasaan minum alkohol, merokok, atau minum kopi yang berlebihan, sebaiknya dikurangi atau dihilangkan.
Yaitu sebuah alat pelindung untuk gigi-geligi pada rahang atas dan bawah, yang dibuat di laboratorium sesuai dengan ukuran gigi-geligi pasien. Bahan yang biasa digunakan adalah akrilik, co-polyester, atau polyurethane.
2. Pemberian instruksi untuk mengurangi kebiasaan buruk anda.
Jika anda memiliki kebiasaan minum alkohol, merokok, atau minum kopi yang berlebihan, sebaiknya dikurangi atau dihilangkan.
3. Pemberian obat-obatan.
Obat-obatan akan diberikan untuk mengurangi sakit, untuk membantu melemaskan otot rahang yang tegang, serta untuk membantu mengurangi stres.
Obat-obatan akan diberikan untuk mengurangi sakit, untuk membantu melemaskan otot rahang yang tegang, serta untuk membantu mengurangi stres.
4. Jika anda memiliki kecemasan yang tinggi atau rasa stres, anda dapat melakukankonsultasi ke Psikolog, atau Dokter Spesialis yang kompeten di bidang ini.
Saat ini, sebaiknya anda segera mengunjungi Dokter Gigi untuk menghindari kerusakan gigi dan jaringan pendukung gigi lebih lanjut, serta menghindari terjadinya kelainan sendi rahang. Sebagai informasi tambahan, beberapa hal yang dapat anda lakukan sendiri di rumah untuk mengurangi rasa sakit pada sendi rahang, adalah:
1. Kompres hangat atau dingin.
Kompres sisi wajah yang sakit dan daerah pelipis selama kurang lebih 10 menit dengan bungkusan es. Lakukan latihan peregangan rahang. Setelah latihan, kompres pada sisi wajah yang sakit dengan handuk hangat selama kurang lebih 5 menit. Lakukanlah selama beberapa kali dalam sehari.
2. Hindari makan makanan yang keras dan renyah (misalnya kerupuk, wortel mentah), makanan yang lengket (misalnya karamel), dan makanan yang bentuknya tebal dan besaryang membuat mulut harus membuka lebar untuk melahapnya. Di sarankan makan makanan yang lunak dan dipotong kecil untuk mengurangi frekuensi pengunyahan.
3. Hindari pergerakan rahang yang berlebihan, misalnya menguap terlalu lebar atau mengunyah permen karet.
4. Biasakan melatih postur tubuh yang baik untuk mengurangi sakit di leher dan wajah. Jangan bertopang dagu atau menjepit telepon di antara bahu dan telinga.
Saat ini, sebaiknya anda segera mengunjungi Dokter Gigi untuk menghindari kerusakan gigi dan jaringan pendukung gigi lebih lanjut, serta menghindari terjadinya kelainan sendi rahang. Sebagai informasi tambahan, beberapa hal yang dapat anda lakukan sendiri di rumah untuk mengurangi rasa sakit pada sendi rahang, adalah:
1. Kompres hangat atau dingin.
Kompres sisi wajah yang sakit dan daerah pelipis selama kurang lebih 10 menit dengan bungkusan es. Lakukan latihan peregangan rahang. Setelah latihan, kompres pada sisi wajah yang sakit dengan handuk hangat selama kurang lebih 5 menit. Lakukanlah selama beberapa kali dalam sehari.
2. Hindari makan makanan yang keras dan renyah (misalnya kerupuk, wortel mentah), makanan yang lengket (misalnya karamel), dan makanan yang bentuknya tebal dan besaryang membuat mulut harus membuka lebar untuk melahapnya. Di sarankan makan makanan yang lunak dan dipotong kecil untuk mengurangi frekuensi pengunyahan.
3. Hindari pergerakan rahang yang berlebihan, misalnya menguap terlalu lebar atau mengunyah permen karet.
4. Biasakan melatih postur tubuh yang baik untuk mengurangi sakit di leher dan wajah. Jangan bertopang dagu atau menjepit telepon di antara bahu dan telinga.